Sudah masuk semester dua di kelas dua belas? Atau masih memerlukan waktu berjuang di masa putih abu-abunya?

Yang pasti, semua yang sedang duduk di bangku SMA, pasti akan melewati masa memilih dan menentukan. Dituntut untuk dapat memilih dengan baik, juga dihadapkan dengan banyaknya pilihan.

Ingin memilih melanjutkan kuliah atau menuntut ilmu di tempat lain (seperti pesantren, pondok Qur’an, dsb.)? Tentu akan lebih banyak pilihan yang ditawarkan setelah memutuskan akan melanjutkan pendidikan; akan kuliah di mana, jurusan apa, pilihan pertama, kedua, hingga tujuan kuliah itu sendiri.

Ingin memilih bekerja? Juga memerlukan pilihan dan ‘penantian’.  Ada banyak surat lamaran kerja yang ditulis dan dilayangkan ke banyak perusahaan. Pertanyaan akan bekerja di mana, sebagai apa, berapa gaji perbulan akan selalu hinggap di pikiran kita. Pun kita juga membutuhkan waktu untuk menanti kabar diterimanya surat lamaran kerja kita.

Ingin memilih menikah? Beragam pertanyaan dan pilihan akan bertubi-tubi datang. Seperti, ingin menikah dengan siapa, apakah si dia cocok untuk menjadi suami/istri, akan tinggal di mana, penghasilan untuk menafkahi anak-istri dari mana, dan sebagainya.

Ingin memilih menjadi pengangguran? Tentu akan dapat serangan pertanyaan, “Akan menjadi apa hidup di dunia?”

Dari beberapa pilihan tersebut, ternyata ada satu penawaran menarik dan menjanjikan. Menjanjikan apa? Yaps, menjanjikan hidup bahagia dunia dan akhirat! Ah, yang bener? Serius? Iya benar temen-temen, sejutarius!

Kuliah. Kata ini sungguh tak asing di telinga kita, baik dari anak-anak hingga orang tua. Baik dari desa terpencil, apalagi di kota-kota besar. Pemerintah pun berharap banyak dan membuka kesempatan lebar-lebar bagi para pelajar Indonesia untuk melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi. Apalagi, sudah banyak sekali beasiswa yang tersedia untuk memfasilitasi para pelajar yang akan menuntut ilmu di perguruan tinggi. Salah satu beasiswa yang disediakan oleh negara adalah bidikmisi, yang ditujukan kepada para mahasiswa berprestasi yang memiliki keterbatasan ekonomi (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/). Selain itu, pemerintah juga menyediakan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang ditujukan kepada para lulusan S-1 yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang magister atau doktor baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta bagi seluruh warga negara Indonesia yang berkemampuan akademik yang tinggi dan lolos proses seleksi (http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/). Eits, jangan takut! Masih ada banyak sekali beasiswa yang ditujukan buat para mahasiswa, baik dari pemerintah provinsi, pusat, maupun dari badan-badan swasta. Faktanya, sudah banyak mahasiswa yang kuliah dengan biaya nol rupiah. Mereka diberi kemudahan untuk tidak membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semester ditambah diberi uang saku setiap bulannya.

Kuliah dapat membuat hidupmu bahagia dunia-akhirat! Gak percaya?

Sebelum masuk kuliah, tentu kita memiliki alasan dan tujuan mengapa kita kuliah dengan memilih jurusan A atau B. Niat yang lurus dan tulus menjadi salah satu landasan utama yang perlu dimiliki oleh para calon mahasiswa. Berniat sungguh-sungguh untuk menuntut ilmu, mengembangkan diri agar menjadi manusia bermanfaat untuk keluarga, masyarakat, negara, dan agama. Hidupmu akan bahagia di dunia karena ilmu yang didapatkan akan kembali dibagikan, baik secara langsung maupun dengan kemampuan yang kita punya. Sehingga, ilmu yang dimiliki menjadi perantara menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Niat yang telah dimiliki dan tertancap kuat di hati harus diiringi dengan amal yang baik, yakin berproses dengan jujur dan sungguh-sungguh. Seperti kata pepatah, hasil tidak akan mengkhianati proses. Tugas kita adalah berproses, maka hasil akan didatangkan dengan baik oleh Allah.

Bagaimana dengan bahagia di akhirat?

Berniat menuntut ilmu akan mendapat balasan dan jaminan dari Allah. Bukankah Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu? Allah juga menjanjikan taman-taman surga bagi para penuntut ilmu. Ingin menjadi bagiannya? Yuk, jangan lelah menuntut ilmu!

 Manfaat-manfaat yang didapatkan seseorang ketika ia kuliah, di antaranya:

1.      Transfer ilmu

Di perkuliahan, banyak sekali aktivitas transfer ilmu yang akan kita dapatkan. Baik itu dari dosen, buku-buku bacaan, diskusi bersama teman, organisasi, maupun sumber-sumber lain yang tak terhitung. Terbayang kan kita masuk dalam samudera ilmu?

2.      Banyak relasi

Aktivitas di kampus tidak hanya sebatas belajar dalam kelas. Aktif di organisasi-organisasi, ikut mengabdi pada masyarakat, dan kenal dengan teman-teman lintas fakultas bahkan universitas menjadikan dirimu memiliki banyak relasi, banyak teman dan kenalan. Sehingga, memudahkan dirimu untuk bekerja sama di bidang-bidang tertentu ketika ada tugas-tugas penting di kuliah atau bahkan bekerja sama dalam urusan bisnis.

3.      Melatih nalar kritis

Di kuliah, kamu akan dituntut lebih banyak aktif mencari daripada diberi. Materi dan tugas-tugas kuliah akan sering kamu temui dengan metode kepustakaan atau penelitian langsung. Hal ini dapat mengasah otakmu untuk terus berpikir dengan kritis.

4.      Studi sistematis terkurikulum

Keuntungan belajar di perkuliahan adalah memiliki kurikulum yang sistematis. Sehingga memudahkan kita belajar lebih fokus dan mendalam.

5.      Mengembangkan softskill

Keikutsertaan kita di luar kelas (di berbagai macam kegiatan dan organisasi) akan dapat mengembangkan softskill yang dimiliki secara lebih baik. Kemampuan berkomunikasi, berinteraksi dengan orang lain, empati, simpati, mengidentifikasi masalah, bekerja sama, mengelola waktu, dan keterampilan nonteknis lain akan terlatih dengan baik.

6.      Melatih berpikir ilmiah

Memiliki gelar ‘mahasiswa’ otomatis dianggap sudah dewasa. Di dalam perkuliahan, seorang mahasiswa yang dewasa akan mampu membedakan baik dan buruk, termasuk dalam proses belajar dan mengerjakan tugas. Plagiarisme menjadi salah satu hal yang dilarang. Selain itu, segala hal yang diutarakan dan dikerjakan oleh seorang mahasiswa perlu dipertanggungjawabkan. Ia perlu memiliki landasan teori untuk meneliti suatu hal, mengungkapkan data sesuai fakta, dan bersikap objektif. Hal ini akan membuat dirinya semakin berlatih untuk senantiasa berpikir ilmiah.

7.      Melatih diri agar lebih responsif pada masyarakat

Menjadi mahasiswa tentu akan dikaitkan dengan masyarakat, bangsa, dan negara. Karena mahasiswa menjadi harapan utama bagi kemajuan suatu negara yang notabene berisi manusia-manusia muda yang aktif, pemberani, dan kritis. Hakikatnya, seorang mahasiswa akan kembali kepada masyarakat dan menjadi masyarakat.

8.      Tempat mengeksplor diri

Kuliah di jurusan tertentu dapat menjadi jalan untuk mengeksplor diri kamu. Sifatnya yang mendalam dan terperinci, akan membantu kamu semakin terampil dan ahli di bidang yang kamu pilih.

9.      Mendapatkan jodoh

Tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan jodoh saat kuliah. Kegiatan akademis yang satu visi dan satu ‘jalan’ akan menjadikan mereka lebih cocok dan ‘klop’ untuk hidup bersama di bahtera rumah tangga.


Jadi, masih ragu untuk kuliah? Selalu ada kemudahan di balik kesulitan. Selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha.

Selamat beraksi, berkarya, bermanfaat, dan menginspirasi!


Related Posts