![]() |
Dokumen pribadi |
Sejak tinggal di Ponorogo, rasanya, lidah selalu rindu dengan jajanan khas Sunda. Tentu saja, apalagi kalau bukan jajanan per-aci-an yang diolah menjadi beragam jenis kuliner. Jajanan berbahan dasar tepung kanji (atau ada juga yang menggunakan tepung tapioka, bergantung jenis makanannya) ini diolah menjadi cireng, cimol, cibay, cilok, cimin, baso aci, hingga batagor.
Kebetulan, saya dapat info bahwa di Ponorogo ada batagor bandung yang enak. Lokasinya di Jalan Gajah Mada, depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Ponorogo.
![]() |
Kantor Dinas PUPR Ponorogo |
Batagor bandung kopo ini menyediakan tikar untuk lesehan dan menikmati sajian. Selain itu, di samping gerobak batagor, terdapat gerobak lain milik Mamang es oyen. Es oyen inilah yang menjadi pelengkap kelezatan batagor. Dengan begitu, pengunjung yang datang biasanya komplet memesan dua jenis jajanan khas Bandung ini.
Bagaimana rasanya? Semua rasa terasa pas. Bumbu kacangnya kental, tidak terlalu manis karena kecap, tetapi manisnya terasa, juga sedikit pedas. Bakso tahunya renyah, tidak terlalu garing, tetapi tidak juga terlalu lembek, tetap kenyal di dalam. Porsinya juga terbilang banyak dengan harga tujuh ribu rupiah saja. Selain itu, batagor disajikan dengan sepotong jeruk nipis. Tak heran jika batagor ini selalu ramai dikunjungi pembeli.
Ada satu hal lain yang menarik jika belanja batagor atau es oyen menggunakan motor (dan makan di tempat). Saat parkir, bapak tukang parkir dengan telaten memarkirkan motor. Tak hanya itu, ia juga hanya menerima biaya parkir seribu rupiah. Jadi, saat kita memberikan uang parkir sejumlah dua ribu rupiah, ia memberikan kembalian. Hal yang membuat saya terkejut, tentunya. Semoga kita bisa terus berusaha menjadi orang baik dan jujur, ya.
Buat kamu yang sedang atau kelak di Ponorogo, jangan lupa mencoba batagor bandung kopo ini!
0 Comments