Saat zaman ngekos dulu, ada satu warung nasi pilihan saya di antara banyak warung nasi yang menjual tempe goreng/bakar. Untungnya, jarak dari kosan ke warung nasi terbilang dekat. Hal yang membuat istimewa adalah bumbunya yang begitu lekoh alias penuh bumbu. Rasanya tidak hambar. Bagi saya, tempe bacem dan nasi hangat dicocol sambel sudah begitu nikmat terasa. 

Sekian bulan sejak lulus, saya belum pernah coba tempe bacem seenak itu. Namun, beberapa hari yang lalu, saya dapat hidayah untuk masak tempe bacem. Akhirnya, saya menemukan resep yang pas di lidah saya. Bumbunya begitu terasa. Manisnya terasa. Asinnya pas. Asem dari asem jawanya juga pas. Kalau boleh disebut, itu adalah tempe bacem terenak yang pernah saya coba. Tentu saja versi saya. Hehehe. 

Resep ini saya recook dari resep cookpad milik Bun Elrafif di sini. Hanya saja, ada beberapa yang saya ubah (menyesuaikan bahan yang ada dan selera). Satu hal yang berbeda pula adalah proses pembuatannya. Saya memasak tempe bacem tidak menggunakan kompor, tetapi menggunakan panci listrik. Panci serbaguna yang bisa digunakan untuk menggoreng, merebus, hingga mengukus. Resep yang saya gunakan ini untuk membuat tempe bacem porsi sedikit ya.

Bahan-bahan yang saya gunakan:
1 papan  tempe (saya pakai satu papan yang versi kecil, di Ponorogo hanya dua ribu rupiah)
1 ruas lengkuas, geprek
2 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk (membuat tempe lebih wangi dan segar)
gula merah secukupnya (saya pakai setengah gula merah yang bulat kecil)
garam secukupnya
2-3 sendok kecap manis 
1 gelas belimbing air biasa (jika kurang, bisa ditambah, disesuaikan)
1/2 sendok asem jawa, larutkan


Bumbu halus:
3-4 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1/2 sendok teh ketumbar bubuk
1/2 sendok teh lada bubuk


Langkah-langkah:
1. Campurkan semua bahan dan bumbu, kecuali tempe. Campurkan hingga rata dalam panci.
2. Masukkan tempe ke dalam panci tersebut. Tempe harus terendam semua.
3. Masak dengan pengatur panas paling kecil (api kecil). Sesekali aduk pelan. Tunggu hingga bumbu surut dan meresap merata.
4. Jika sudah surut dan meresap, angkat tempe dan tiriskan.
5. Diamkan sebentar. Jika ingin dibakar, bisa langsung dibakar. Jika ingin digoreng, goreng sebentar dengan minyak panas. 



*catatan: lidah saya sudah punya sensor untu micin atau penyedap rasa. Jadi saya lebih sering tidak menggunakan penyedap untuk mengindari migrain dan jejak gurih tidak enak di lidah. 

Related Posts