Memang betul ya, kita harus mengenal diri kita sendiri. Namun, bagi saya, kalau harus membicarakan diri sendiri, rasanya akan cenderung subjektif. Hehehe. Makanya, dalam topik ini, saya meminta tolong kepada beberapa teman dekat untuk memberikan beberapa fakta tentang saya, apa pun itu. Dari beberapa fakta yang didapatkan, saya akan mengurutkannya dari satu sampai tujuh yang menurut saya "aku banget". Dari hasil yang saya dapatkan (meski dari jumlah orang yang dapat dihitung jari karena memang mereka sudah tau baik-buruknya saya lebih dekat), ada beberapa poin yang sama. Selebihnya, agak-agak mirip. 😂

Oke, berikut ini 7 fakta tentang saya. 

1. Ribet bin rempong
Sebenarnya, saya lebih terkenal "ribet" dalam urusan bawa barang dalam tas. Saya akui, saya memang terlalu ribet dalam hal ini. Misalnya, saat kuliah dulu, bagi saya, kalau tas belum berat, berarti ada yang ketinggalan. Meski cuma satu mata kuliah atau bahkan ke kampus cuma datang ikut rapat dan semacamnya. Beberapa benda yang wajib banget dibawa ke kampus: peralatan kosmetik (sunscreen, lipstik, bedak, cermin); payung; Al-Qur'an (meski kadang dibaca kadang engga); pulpen; buku catatan (menyesuaikan, yang penting harus bawa); buku bacaan (tujuannya takut nanti gabut, jadi bisa baca buku. Padahal seringnya sih baca hape); charger; minum; dompet; kaos kaki cadangan (karena takut hujan); keresek (untuk kaos kaki yang basah kalau hujan); dan lain-lain (menyesuaikan kebutuhan tambahan). Contoh yang lain, kalau saya nginep di kosan teman, saya harus membawa charger (padahal bisa minjem atau gantian ya), skincare malam (kalau lagi rajin), sikat gigi, baju tidur (baju berangkat ke kosan merekanya beda hehe), kalau lagi butuh selimut sendiri, saya juga bawa 🤣. Padahal, bisa aja jarak kosan mereka ga jauh-jauh amat, masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Hingga saat ini, kebiasaan ribet saya masih ada setiap kali mau belanja (ke pasar, warung sayuran, swalayan, atau toserba). Namun, saya coba sederhanakan, misal hanya membawa tas berisi hp, dompet, handsanitizer (yaiyalah emangnya bawa apaan lagi ya). Kebiasaan ribet saya ini entah bermula sejak kapan. Namun, mungkin ada kaitannya dengan poin 2.

2. Perfeksionis
Ribet di poin 1 barusan, sepertinya ada kaitannya dengan poin 2. Saya harus lengkap membawa barang saat keluar rumah. Meski tidak dicatat, saya dikte barang-barang tersebut dalam kepala. Dalam pikiran saya, "Lebih baik ribet dan lengkap daripada kurang nanti kelimpungan kalau butuh." Selain dalam hal ini, saya juga harus menyelesaikan sesuatu dengan tersusun dan rapi (meski ya ga rapi-rapi amat dan banyak kurangnya). Sisi baiknya, perfeksionis ini sangat berguna dalam pekerjaan saya sebagai editor. Namun, tetap ya, seperfeksionisnya seseorang, selalu ada yg luput dari perhatian.

3. Moody-an
Ya, saya terbilang yang moody-an. Namun, sebisa mungkin, saya tidak ingin hal tersebut berpengaruh kepada orang lain, apalagi ketika saya sedang badmood (biasanya mulai rungsing sendiri saat menjelang hingga masa haid berlangsung). Ya kalau lagi badmood, diam adalah emas. 

4. Suka banget sama susu
Sebenarnya, saya bukan maniak susu juga. Saya masih bisa hidup kalau lama ngga minum susu. Namun, memang, kalau dibandingkan dengan beragam minuman dari jenis teh, kopi, atau apa pun itu, saya tentu memilih susu. Teh, kopi, dan beragam jenis minuman lainnya selalu tak ramah di perut saya. Cuma susu, itu pun harus susu asli dan tanpa banyak tambahan ini-itu yang ramah di perut dan mood saya.

5. Berani, tetapi dalam beberapa hal
Saya baca judul poin 5 ini aja rasanya ada yang salah. Namun, ya memang begitu kenyataannya. Saya berani dalam kondisi-kondisi tertentu (pergi jauh sendirian atau hal-hal nekat tertentu). Namun, kalau urusan memulai berbicara dalam suatu kumpulan tertentu, saya lebih banyak diam alias jadi anggun. Kadang-kadang, justru saya lebih sering takut begini dan begitu kalau harus dihadapkan dengan orang banyak atau orang-orang tertentu. Hehe.

6. Terlalu peka
Saya bingung deh ini antara terlalu peka atau sensitif. Saya tipe orang yang senang mengamati banyak hal. Apa pun itu. Saking senang mengamati, makin lama saya bisa saja menduga-duga, apalagi jika orang tersebut rasanya "jadi beda" bersikap kepada saya. Selain itu, entah karena saya pernah belajar pragmatik, saya juga jadi lebih sering menafsirkan ucapan-ucapan orang lain. Sungguh, sebenarnya ini ada sisi baiknya. Namun, tentu saja ada sisi buruknya. Lama-lama, kalau saya tidak bisa mengontrol diri, saya bisa saja menjadi overthinking dan menyalahkan diri. Bahaya, kan.

7. Suka jalan-jalan
 Saya bukan traveler yang sering jalan-jalan hingga ke negeri antah berantah. Saya hanya senang pergi ke banyak tempat, dekat ataupun jauh, untuk mengenal suasana baru, hikmah baru, pengalaman baru. Ya, sekalipun hanya pergi ke pasar yang belum pernah saya kunjungi. Sekalipun jalan kaki keliling kompleks atau desa. 

Kalau kamu sudah baca ketujuh fakta ini, kamu bisa lihat hasil jawaban dari beberapa teman terdekat 😁

Sekian fakta-fakta tentang pemilik blog ini. Semoga menjadi bahan evaluasi bagi dirinya sendiri. Hehehe. Mohon maaf lahir dan batin dari saya, juga salam kenal ya, kawan-kawan. 😊

Related Posts