Setelah mengetahui beberapa alasan orang-orang ngeblog, seperti yang telah saya ceritakan di sini, tentu mereka memiliki harapan-harapan dari blog yang dibangunnya. Termasuk juga saya. 

Blog arridla id ini bukanlah blog saya sendiri. Bagi saya, blog ini milik banyak orang—dengan harapan manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Meski begitu, blog ini dibesarkan oleh saya, didukung pula oleh suami dan orang-orang terdekat saya. Oleh karena itu, saya memberi judul dalam tulisan ini adalah "harapan kami", bukan hanya "harapan saya". 

Seperti motto saya dalam blog, yakni menulis adalah terapi penasihat diri, menjadi perekam jejak rasa, dan penghimpun memori cerita, saya membesarkan blog ini seperti anak sendiri, sayangnya bukan bernama Malika hehe. Mengurus dan membesarkan anak sendiri tentunya tulus dari hati terdalam, meski pada kenyataannya, masih banyak kekurangan di sana-sini. 

Dari proses belajar ini, ada satu harapan terbesar yang semoga kelak dapat tercapai. Harapannya, semoga manfaat dari blog ini dapat mengalir terus-menerus meski saya telah tiada. Atau, dalam kata lain, semoga dapat menjadi amal jariyah saya. Sederhana, tetapi berat dan sulit. Selain menjadi amal jariyah saya, juga semoga amal jariyah ini tersampaikan pada orang-orang yang mendukung blog arridla id, juga orang-orang yang menginspirasi saya dalam membangun blog ini (termasuk perihal konten blog; para penulis yang saya ulas bukunya, dan semacamnya). 
Karena blog arridla id adalah salah satu ladang belajar saya, saya juga mengharapkan keberkahan darinya. 

Aamiin. 

Selamat terus belajar ya, kita! 🤗

"Di lapis-lapis keberkahan, belajar sepanjang hayat dari buaian hingga liang lahad adalah jalan cahaya." (Ust. Salim A Fillah) 





Related Posts