Sejak kecil, saya selalu dinasihati oleh ayah, "Kalau ngerjain sesuatu tuh jangan setengah-setengah." Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Mengerjakan sesuatu dengan setengah-setengah sebenarnya mempunyai lebih dari satu makna. Makna yang pertama adalah jangan melakukan sesuatu dengan setengah hati. Makna yang kedua, jangan melakukan sesuatu baru setengah dan sisanya dikerjakan dengan terburu-buru atau asal-asalan. Makna yang ketiga yaitu jangan melakukan sesuatu hanya setengah tugas, sisanya tak dikerjakan.

Hal inilah yang saya coba usahakan meski semampunya, tetapi setidaknya tidak mengulangi kesalahan dan penyesalan yang sama. Tahun kemarin, saya berapi-api mengikuti challenge BPN Ramadan, tetapi tidak dilanjutkan karena sudah bingung dan bosan duluan. Saat itu, saya merasa menyesal dan masih merasa penasaran (maklum, blogger pemula pula). Di tahun ini, challenge BPN Ramadan yang digelar oleh Blogger Perempuan Network hadir kembali. Saya tentu saja makin berapi-api dan menantang diri untuk ikut hingga akhir. Namun, apa yang terjadi? Di pertengahan Ramadan, saya diuji sakit nyaris hingga menjelang lebaran. Saat ini pun sebenarnya masih pemulihan. Karena saya sudah merasa menyesal dan masih penasaran dengan tantangan kepada diri sendiri, saya coba kejar dan ikuti hingga artikel terakhir, meski dengan tulisan yang seadanya. 

Saya harap, komitmen menyelesaikan sesuatu hal yang telah mulai (dalam makna positif) bisa terus dilakukan dalam pekerjaan apa pun. Karena biasanya, kalau sudah dinanti-nanti, akhirnya sering nggak jadi.      

Related Posts