Sebagaimana kegiatan rutin tiap tahun, sekolah PAUD-TPA mama mengadakan perpisahan murid-muridnya yang hendak melanjutkan ke Sekolah Dasar. Karena lokasi kami berbeda, mama sharing kebahagiaan dan keharuan acara tersebut via Whatsapp, salah satunya dengan mengirim banyak sekali video. Seperti pada umumnya, video yang saya terima berisi keseruan dan kelucuan anak-anak yang tampil di atas panggung. Namun, ada satu video yang menarik perhatian dan sangat menyentuh hati saya, hingga saya selalu menangis setiap kali video itu diputar.

Video tersebut adalah video sambutan perwakilan orang tua murid untuk menyampaikan kesan dan pesan kepada pihak sekolah. Kebetulan, saya mengenal sang ibu tersebut karena anaknya sudah dititipkan di TPA (Taman Penitipan Anak) sejak lama, yakni sejak sang anak berusia 9 bulan. Saat ini, alhamdulilllah anak beliau sudah berusia 6 tahun yang secara otomatis sudah 6 tahun sang anak belajar bersama mama (dan guru yang lain), dari pagi hingga sore. Isi sambutan yang dituturkan oleh beliau ini sampai kepada hati saya yang mendengarnya, yang juga diiringi dengan linangan air mata beliau, mama, dan orang tua yang lain,

"Sedikit bercerita, saya mengenal PAUD Humaira Al-Hasbi sudah cukup lama ya, Bun. Anak saya jadi salah satu siswa terlama Bunda. Kurang lebih sudah 6 tahun saya menitipkan anak saya. Jadi, bagi saya dan bapaknya, Bunda-Bunda di PAUD Humaira Al-Hasbi ini bukan hanya gurunya anak kami, tapi seperti partner bagi kami. Karena bagi saya, Bunda sangat membantu kami dalam membesarkan anak-anak kami. Karena bagi ibu yang bekerja, pasti sering ya mendengar selentingan, 'Kenapa sih di golden age-nya anak kita, kita gak ada?' Nah alhamdulillah saya sedikit merasa tidak bersalah untuk anak saya karena saya menitipkan anak saya di PAUD Humaira Al-Hasbi. Karena golden age anak saya tidak terlewatkan ya Bunda. 

Saya mengucapkan terima kasih banyak karena anak saya sekarang akan masuk SD. Terima kasih sudah menyayangi anak-anak kami seperti anak sendiri, memberikan kenyamanan kepada kami, memberikan kami kelegaan hati dalam bekerja. Doa kami semoga impian Bunda untuk punya sekolah yang lebih besar segera terlaksana, semoga Bunda semua diberi kesehatan, agar bisa membantu ibu-ibu lebih banyak lagi, ibu-ibu seperti kami." 

Dari sambutan tersebut, saya menemukan poin-poin penting bahwa betapa sungguh sekolah, terkhusus PAUD dan TPA, tak hanya sekadar tempat penitipan anak dan media transfer ilmu, melainkan juga sebagai pelengkap pendidik dan pengasuhan orang tua.

foto keluarga PAUD Humaira Al-Hasbi dalam acara perpisahan 2021-2022

Taman Penitipan Anak sebagai Partner Orang Tua

Ada banyak sekali teori yang menyampaikan bahwa di masa-masa golden age, anak perlu pendampingan ekstra dari orang tua, terutama dari seorang ibu. Masa-masa ini adalah masa-masa penting bagi sang anak. Peran orang tua di masa ini juga teramat penting kehadirannya. Namun, jika begitu, bagaimana bagi para ibu yang terpaksa harus keluar rumah untuk membantu menyangga perekonomian keluarga atau hal-hal darurat yang lain? Bahkan, di beberapa kondisi, ada pula single mother yang berjuang sekuat tenaga dengan berperan ganda sekaligus sebagai ayah. 

Masih banyak masyarakat yang berpendapat bahwa orang tua yang menyekolahkan anaknya sejak kecil adalah tanda tak perhatian dengan penuh. Padahal, menitipkan anaknya masuk TPA adalah sebuah upaya kecintaan orang tua pada sang anak (di dalam kondisi tersebut) dalam memilih partner yang tepat sebagai pendidik, pengajar, dan pengasuh anaknya. Jika melihat dari pengertian yang diberikan oleh Kemdikbud, TPA adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, dengan prioritas sejak lahir sampai usia 4 tahun. Kehadiran TPA bukan bertugas menggantikan pengasuhan orang tua sepenuhnya, melainkan melengkapi pengasuhan orang tua. Pendidikan dan pengasuhan pun mengacu kepada perkembangan psikomotorik, afektif, dan kognitif anak, yang tentu akan berpengaruh pada perkembangan anak di jenjang selanjutnya.

klik gambar untuk memperjelas


Pentingnya Keharmonisan antara Orang Tua dan Pihak Sekolah

Karena sebagai partner orang tua, komunikasi dan keharmonisan antar orang tua dan pihak sekolah harus sangat erat terjalin. Komunikasi ini dilakukan tidak hanya setelah sang anak pulang dengan memberitahu perkembangan sang anak, melainkan juga perlu dilakukan di beberapa waktu tertentu sepanjang sekolah. Pihak sekolah mesti transparan terkait perkembangan muridnya, orang tua juga perlu percaya dan aktif bertanya terkait kegiatan anaknya. Komunikasi yang lancar ini yang dapat menimbulkan keharmonisan, kenyamanan, rasa percaya, dan rasa tenang saat sang anak sekolah dari pagi hingga sore.

Sebelum Whatsapp ramai dipakai seperti sekarang, salah satu media komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah adalah buku penghubung. Buku penghubung ini dibawa ke rumah setiap anak pulang. Pesan yang terdapat di dalam buku tersebut beberapa di antaranya adalah laporan ringkas kegiatan dan rencana kegiatan besok yang perlu dipersiapkan oleh orang tua. Namun, kini, karena teknologi makin canggih dan banyak orang tua yang menggunakan Whatsapp, buku penghubung tersebut beralih menjadi grup Whatsapp khusus orang tua.

isi buku penghubung

sampul buku penghubung


Internet dari IndiHome Menjadi Penunjang Primer PAUD

Seiring berjalannya waktu, fasilitas yang ada di PAUD Humaira Al-Hasbi makin di-upgrade mengikuti perkembangan zaman. Meski dari dulu hingga sekarang luas ruang kelas masih sama, masih belum menerima banyak murid, dan bangunan masih bergabung dengan rumah yang juga masih ngontrak, visi-misi PAUD tetap mengutamakan kualitas pendidikan untuk murid-muridnya. Dalam semua kegiatannya, manfaat internet dari Telkom Indonesia sangat membantu semua pihak untuk beraktivitas tak terbatas.

klik gambar untuk memperjelas

Internet sebagai Media Pembelajaran

Mama dan guru yang lain menggunakan metode pembelajaran dari berbagai sumber dan media, salah satunya adalah internet. Misalnya, tema hari itu adalah tentang luar angkasa. Selain membuat kreativitas tanpa batas yang berkaitan dengan luar angkasa, anak-anak juga diperlihatkan kegiatan astronot yang gambarnya diambil dari YouTube. Jika tema hari tersebut adalah tentang binatang, anak-anak dapat melihat gambar binatang yang bergerak, juga dari YouTube atau media lain yang memerlukan internet.

Potret murid sedang belajar dengan tema transportasi,
subtema alat transportasi udara

Dulu, mama rajin bolak-balik konter pulsa untuk beli kuota. Baru tiga hari diisi, sudah habis lagi. Baru seminggu diisi, kuota sudah habis tak bersisa. Namun, kehadiran IndiHome tentu membuat mama lebih hemat energi untuk tidak lagi bolak-balik ke konter pulsa. Penggunaan internet dengan IndiHome pun akan jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kuota biasa karena internet dapat digunakan oleh semua orang di satu tempat, kecepatan yang tinggi sehingga tidak khawatir buffering atau loading saat mengakses internet, serta memiliki harga dan pilihan yang bervariatif, mulai dari 200 ribuan. Tidak adanya pembatasan kuota pun menjadi kelebihan penting yang perlu dimanfaatkan.

Internet Memudahkan Publikasi

Saya ingat ketika mama dan ayah pertama kali membuka PAUD-TPA ini, selama dua bulan hanya memiliki dua orang murid. Dulu, publikasi masih terbatas lewat selebaran dan spanduk. Mama pun sempat merasakan beberapa kecurangan dari orang tak bertanggung jawab karena spanduk yang sudah dipasang malah diturunkan dan diganti dengan spanduk milik mereka. Namun, karena kesabaran mama dan tim, juga atas kepercayaan orang tua yang pernah menitipkan anaknya, kehadiran PAUD ini justru tersebar dari mulut ke mulut. 

Kini, mama tidak lagi sibuk mencetak banyak selebaran dan bersusah payah membuat spanduk karena semua sudah serba online. Hanya dengan membuat flyer online, meyimpan lokasi di Google Maps, menerima telepon calon wali murid via Whatsapp dengan lancar, publikasi PAUD pun makin mudah dan praktis. Dalam praktiknya, tentu memerlukan internet yang lancar jaya, yang solusinya adalah dengan menggunakan IndiHome, internetnya Indonesia. 

Internet sebagai Perekat Komunikasi dengan Orang Tua

Komunikasi menjadi kunci penting bagi anak-anak yang sekolah di PAUD, terkhusus di TPA. Selain membuat grup Whatsapp khusus wali murid, kehadiran internet dari IndiHome sangat membantu dalam menghubungkan antara orang tua dan pihak sekolah jika ada hal-hal yang mendesak. Mama dan tim tidak lagi khawatir jika kuota tiba-tiba habis. Di dalam beberapa kesempatan, ada orang tua murid yang menghubungi pihak sekolah karena tidak dapat menjemput anaknya tepat waktu. Ada pula yang tiba-tiba perlu pulang lebih cepat karena sesuatu hal. Dalam kasus yang lain, tak jarang orang tua menitipkan makan siang sang anak dengan pihak sekolah yang memesankannya langsung via online, dan semacamnya. 

Internet Membuat Penggunanya Beraktivitas Tanpa Batas

Selain aktivitas pembelajaran anak dan komunikasi dengan orang tua, ada banyak kebutuhan PAUD yang perlu diakses menggunakan internet. Mulai dari membuat persiapan media pembelajaran yang perlu dicetak dengan gambar yang bersumber dari Google, urusan administrasi anak, urusan administrasi sekolah yang perlu dilaporkan ke dinas, rapat guru PAUD sekota via daring (terutama saat masa pandemi), dan lain sebagainya. Kehadiran IndiHome dengan fasilitas terbaiknya sungguh membuat penggunanya beraktivitas dengan menebarkan manfaat tanpa batas.

Mama dan tim berharap agar dapat membantu lebih banyak para ibu yang mempunyai anak kecil dalam kebutuhan pengasuhan dan pendidikan. Pelayanan tulus yang diberikan diharapkan dapat dirasakan pula oleh hati para orang tua dengan baik. Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh IndiHome dalam memudahkan masyarakat luas hingga pelosok untuk mendapatkan fasilitas internet. Saya juga berharap kehadiran PAUD Humaira Al-Hasbi, dengan bangunan sederhana dan tim yang sedikit ini tidak membatasi kebermanfaatan yang diberikan. Kehadiran PAUD-TPA menjadi peran penting dalam masa golden age anak-anak, sebagaimana kehadiran IndiHome yang hadir menjadi peran penting dalam masyarakat yang sedang berkembang dan meng-upgrade diri.            






Related Posts